HUBUNGAN ANTARA POLA KEBUGARAN JASMANI DENGAN SISTEM KOORDINASI MANUSIA
Guru Pembimbing :
Bertha Telaumbanua, S. Pd
Delvi Pasaribu, S. Pd
Gabriel Sabatini, S. Pd
Wilfridus Musu Fallo, S. Pd
Disusun Oleh :
Theresia Galuh Muji Pradita
XI IPA
SEKOLAH LENTERA HARAPAN WAY PENGUBUAN
TAHUN PELAJARAN 2020/2021
DAFTAR ISI
COVER................................................................................................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................................ ii
KATA PENGANTAR............................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................................ 4
1.1 Latar Belakang Masalah............................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penulisan......................................................................................................................... 4
BAB II KAJIAN TEORI........................................................................................................................ 5
2.1 Definisi........................................................................................................................................... 5
2.2 Unsur-usur Kebugaran Jasmani.............................................................................................. 5,6
2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Kebugaran Jasmani.................................................................... 6
BAB III METODOLOGI PENELITIAN................................................................................................. 7
3.1 Waktu dan Tempat....................................................................................................................... 7
53.2 Alat dan Bahan.......................................................................................................................... 7
3.3 Langkah Percobaan..................................................................................................................... 7
3.4 Tabel Hasil Pengamatan...........................................................................................................7,8
3.5 Pembahasan........................................................................................................................... 8
BAB IV PENUTUP............................................................................................................................. 9
4.1 Kesimpulan.................................................................................................................................. 9
4.2 Saran............................................................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................... 9
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala yang telah diberikan-Nya, sehingga tugas Interdisiplin ini dapat selesai.
Tugas Interdisiplin dengan judul “HUBUNGAN ANTARA POLA KEBUGARAN JASMANI DENGAN SISTEM KOORDINASI MANUSIA” ini ditujukan untuk memenuhi tugas penelitian akhir mata pelajaran Biologi, Bahasa Indonesia, PJOK dan TIK.
Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan, bantuan dan doa dari berbagai pihak, tugas Interdisiplin ini tidak akan selesai dengan tepat pada waktunya. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses pengerjaan tugas Interdisiplin ini, yaitu kepada :
- Ibu Bertha Telaumbanua S. Pd, selaku guru mata pelajaran TIK
- Ibu Delvi Pasaribu S. Pd, selaku guru mata pelajaran Bahasa Indonesia
- Ibu Gabriel Sabatini S. Pd, selaku guru mata pelajaran Biologi
- Bapak Wilfridus Musu Fallo S. Pd, selaku guru mata pelajaran PJOK
Akhir kata penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam Tugas Interdisiplin ini. Oleh karena itu, kritik dan saran pembaca akan sangat bermanfaat bagi penulis. Semoga tugas Interdisiplin ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya.
Lampung Tengah, 26 Januari 20201
Theresia Galuh Muji Pradita
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebugaran jasmani merupakan kemampuan dan kesanggupan seseorang untuk melakukan suatu aktivitas tanpa merasakan lelah yang berlebihan. Kebugaran jasmani ini harus dimiliki oleh setiap orang untuk bergerak dan melakukan suatu kegiatan (Gilang, 2007). Dalam melakukan segala aktivitas fisik, terkadang seseorang melakukannya tanpa adanya pemanasan. Sehingga itu menyebabkan cedera karena tubuh belum siap. Hal ini terbukti bahwa dalam melakukan suatu aktivitas pastinya tubuh memerlukan koordinasi atau pengaturan agar bisa bekerja dengan baik. Hal itu dinamakan sistem koordinasi. Sistem koordinasi ini terdiri dari organ-organ tubuh yang memiliki fungsi masing-masing dalam tugasnya ( Penjaskes,2019).
1.2 Rumusan Masalah
- Bagaimana hubungan pola kebugaran jasmani dengan sistem koordinasi manusia?
- Bagaimana unsur-unsur dalam kebugaran jasmani?
- Mengapa seseorang harus memiliki kebugaran jasmani?
1.3 Tujuan Penulisan
- Mengetahui hubungan pola kebugaran jasmani dengan sistem koordinasi.
- Mengetahui gangguan dari sistem koordinasi.
- Mengetahui alasan seseorang harus memiliki kebugaran jasmani.
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Definisi
Kebugaran jasmani merupakan kemampuan dan kesanggupan seseorang untuk melakukan kegiatan pembebanan fisik tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan. Tingkat kebugaran jasmani yang tinggi memungkinkan terjadinya cedera. Kebugaran jasmani ini sangat di perlukan untuk menunjang aktivitas yang dilakukan ( Adi, Supriyadi & Masgumelar, 2020). Dalam melakukan aktivitas fisik pastinya tidak dilakukan sembarangan perlu adanya pengaturan. Ini juga berhubungan dengan yang namanya sistem koordinasi. Sistem koordinasi adalah sistem yang mengendalikan kegiatan fisiologis di dalam tubuh manusia yang dilengkapi dengan sistem saraf, sistem endokrin dan sistem indra ( Furqonita, 2007). Agar sistem koordinasi seseorang tetap terjaga maka diperlukan beberapa latihan yang dapat menjaga kesehatan sistem koordinasi yaitu dengan latihan kecepatan, kelincahan dan keseimbangan. Pertama kecepatan, kecepatan ini merupakan bentuk latihan yang membutuhkan kemampuan bergerak secara terus menerus untuk menempuh jarak dalam waktu tertentu. Contoh latihannya, lari interval, lari akselerasi dan lari naik turun tangga. Kedua kelincahan, latihan ini diperlukan konsentrasi yang tinggi dan gerakan yang cepat atau gesit, bentuk latihannya adalah shuttle run, zig zag dan gerak naik dan turun pada balok (Nenggala,). Terakhir keseimbangan, ini merupakan latihan yang ditujukan untuk membantu meningkatkan kekuatan otot pada anggota bawah tubuh serta untuk meningkatkan sistem keseimbangan tubuh/vestibular ( Rapisa, 2019).
Agar kebugaran jasmani tetap terjaga, maka diperlukan suatu bentuk latihan untuk menjaga kebugaran jasmani. Latihan ini juga berkaitan dengan sistem koordinasi tubuh. Penyusunan program latihan bisa dilakukan sebagai berikut :
Program latihan ini bisa dilakukan sebanyak 3 kali dalam seminggu.
2.2 Unsur-unsur kebugaran jasmani
1. Kekuatan
Kekuatan ini merupakan komponen yang mendasari penampilan seseorang dalam melakukan berbagai gerakan. Kekuatan ini di definisikan sebagai kemampuan otot untuk menerima beban sewaktu bekerja maksimal (Adi, 2020).
2. Daya tahan
Daya tahan ini di definisikan sebagai kemampuan untuk melakukan suatu aktivitas dalam jangka waktu yang lama tanpa adanya kelelahan yang berarti (Adi, 2020).
3. Kecepatan
Kecepatan adalah kemampuan untuk melakukan gerakan yang berkesinambungan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya (Adi, 2020).
4. Kelentukan
Kelentukan merupakan kesanggupan anggota tubuh dalam melakukan berbagai gerakan seluas-luasnya (Adi, 2020).
5. Keseimbangan
Keseimbangan ini merupakan kemampuan tubuh dalam melakukan suatu gerakan di mana tubuh tetap dalam keadaan stabil dan terkendali (Adi, 2020).
6. Daya ledak
Daya ledak merupakan kemampuan dalam mengerahkan kekuatan dengan maksimal dalam waktu yang cepat.
7. Kelincahan
Kelincahan adalah kemampuan tubuh untuk mengubah arah gerakan secara mendadak dalam kecepatan yang tinggi (Adi, 2020).
8. Koordinasi
Koordinasi merupakan kemampuan tubuh dalam mengintegrasikan berbagai gerakan yang berbeda menjadi gerakan yang tunggal (Adi, 2020).
2.3 Alasan seseorang harus memiliki kebugaran jasmani
Seseorang yang memiliki kebugaran jasmani maka akan dapat memiliki kemampuan yang tinggi terhadap daya tahan umum yang tinggi termasuk kekuatan, daya tahan otot, bentuk tubuh serta memiliki kemampuan gerak yang lebih sehingga dapat menyelesaikan pekerjaan tanpa merasa kelelahan yang berlebihan. Tidak hanya itu, memiliki kebugaran jasmani adalah suatu hal yang sangat penting karena berkaitan dengan kondisi fisik . Untuk mendapatkannya pun tidaklah sulit, cukup dengan melakukan aktivitas fisik seperti olahraga agar daya tahan tubuh tetap terjaga (Ayu, 2018).
BAB III
METODOLOGI
3.1 Waktu dan tempat
Waktu yang digunakan dalam penulisan karya Ilmiah ini pada tanggal 25 Januari 2021 dan tempat yang digunakan dalam penulisan karya Ilmiah ini bertempat di rumah penulis.
3.2 Alat dan Bahan
- Air Minum
- Alat ukur jarak
- Alat pencatat waktu atau stopwatch
- Alat tulis
3.3 Langkah Percobaan
- Berdoa
- Pemanasan
- Persiapan hal-hal yang dibutuhkan
- Mulai latihan kecepatan, kelincahan dan keseimbangan
- Catat hasil dari latihan tersebut
3.4 Tabel Hasil Pengamatan
3.5 Pembahasan Melalui data yang telah diperoleh, dapat dijelaskan makna dari data tersebut adalah bahwa yang menjadi patokan dalam konversi nilai adalah waktunya. Bila waktu yang didapat melebih batas yang telah ditentukan sebelumnya maka konversi nilainya pun kurang. Sebaliknya, bila waktu yang di dapat berada di atas rata-rata maka konversi nilainya sempurna. Dalam data tersebut bila terdapat konversi nilai yang kurang maka bisa dipastikan jika pola kebugaran jasmaninya tidak terjaga.
Apabila pola kebugaran jasmani tidak terjaga, maka menimbulkan gangguan pada sistem koordinasi tubuh kita. Gangguan tersebut berupa Dispraksia, Ataksia, Parkinson dan Developmental Coordination. Pertama Dispraksia , penyakit ini dapat mengganggu gerakan tubuh dan fungsi sistem saraf karena pengiriman pesan dari otot menuju otak terganggu. Penyakit ini bisa terjadi bila seseorang mengalami cedera. Kedua Ataksia, penyakit ini dapat mempengaruhi otak dan saraf tulang belakang. Jika seseorang terkena penyakit ini maka gaya berjalannya tidak stabil sehingga sering terjatuh. Ketiga Parkinson, ini merupakan gangguan yang terjadi pada sistem koordinasi di otak yang mengakibatkan seseorang sulit untuk mempertahankan keseimbangan. Terakhir Developmental Coordination, penyakit ini merupakan gangguan perkembangan fisik pada seseorang (Honestdocs, 2019).
Dari gangguan tersebut, terdapat dampak yang ditimbulkan terhadap kinerja sistem gerak yaitu terganggunya fungsi sistem saraf. Apabila fungsi dari sistem saraf terganggu, maka seseorang akan sulit menjalankan aktivitasnya atau mengganggu kegiatan sehari-hari dan mengganggu gerakan tubuh. Sistem gerak ini berupa sistem gerak biasa (Abdullah, dkk, 2007). Gerak biasa adalah gerakan “yang disadari. Mekanisme kerjanya dimulai dari reseptor sebagai penerima rangsang yang meneruskan ke neuron sensorik lalu dibawa ke otak dan di otak di olah lalu otak akan memberi respon yang kemudian di teruskan ke neuron motorik dari sinilah akan menimbulkan efektor atau gerakan (Pelajaran, 2017).
Terdapat contoh studi kasus tokoh yang mengidap penyakit parkinson, yaitu Pat Torpey seorang drumer sekaligus pendiri grup rock papan atas dan Muhammad Ali legenda tinju dunia. Pat Torpey mulai di diagnosa menderita penyakit Parkinson sejak tahun 2014, sedangkan Muhammad Ali sudah mengidap penyakit ini sejak 1984 atau tiga tahun sebelum pensiun. Dalam suatu kesempatan, Pat Torpey mengaku bahwa Ia telah berusaha keras melawan penyakit Parkinson. Tidak hanya itu, Muhammad Ali juga telah berusaha keras melawan penyakit itu. Namun, penyakit itu secara perlahan menggerogoti tubuh Pat Torpey dan Muhammad Ali dan mulai menyebar ke anggota tubuh lainnya (Haryanto, 2018).
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa pola kebugaran jasmani dengan sistem koordinasi manusia saling berhubungan. Pola kebugaran jasmani yang baik memengaruhi sistem koordinasi pada manusia. Bila pola kebugaran jasmaninya baik maka sistem koordinasi pun berjalan dengan baik atau tidak memiliki gangguan. Oleh karena itu, agar sistem koordinasi tetap terjaga atau stabil diperlukan adanya kebugaran jasmani.
4.2 Saran
Harapannya dari penulisan ini, dapat menyadarkan betapa pentingnya menjaga kesehatan jasmani agar tubuh terhindar dari gangguan-gangguan kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, M, dkk. (2007). Ipa terpadu SMP dan MTS. Jakarta:Esis.
Adi, S, dkk. (2020). Model-model exercise dan aktivitas fisik. Malang: Wineka Media.
Ayu, C,C,M. (2018). Media pembelajaran bola kupinkhiu. Gresik: Caremedia Communication.
Furqonita, D. (2007). Seri ipa biologi. Jakarta: Yudhistira.
Furqonita, D. (2007). Seri ipa biologi. Jakarta: Yudhistira.
Muhajir, M. (2007). Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan. Jakarta: Yudhistira.
Nenggala, A, K. (2006). Pendidikan jasmani ,olahraga dan kesehatan. Bandung: Grafindo Media Pratama
Rapisa, R, W. (2019). Program latihan koordinasi sensomotorik bagi anak usia dini dan anak berkebutuhan khusus. Sleman: Deepublish.